Senin, 25 Oktober 2010

UNIT 6 ANAK BERKESULITAN BELAJAR


PENDAHULUAN
      Pada unit-unit terdahulu, Anda telah mempelajari perkembangan anak dengan berbagai aspeknya, untuk membantu keberhasilan Anda sebagai guru dalam mengelola pembelajaran, dalam membantu mencapai perkembangan optimal. Barangkali Anda juga telah memahami bahwa dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, dan derasnya informasi global, mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Berbagai konsep dan paradigma pembelajaran baru  telah diketemukan, dikembangkan, dan diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Begitu pula perkembangan teknologi pembelajaran, dapat membantu guru melaksanakan pembelajaran yang  efektif dan efisien serta menarik perhatian siswa dalam belajar. Namun, bila Anda mengamati kenyataan yang ada di sekolah, khususnya Sekolah Dasar, sebagian murid masih belum mampu mencapai prestasi belajar sesuai tingkat ketuntasan yang dipersyaratkan, karena mengalami kesulitan  belajar.   
     Apakah Anda pernah mencermati bahwa sebenarnya kesulitan belajar yang dialami anak, mencakup pengertian dan gejala yang sangat luas, karena kesulitan belajar yang dialami anak  bisa disebabkan oleh berbagai sebab dan muncul dalam perilaku yang berbeda. Pada unit ini Anda akan dikenalkan berbagai bentuk kesulitan belajar, diantaranya: (a) learning disorder, (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner, dan (e) learning disabilities. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, konatif maupun afektif.
    Anda diharapkan dapat mempelajari materi ini secara sistematis, pembahasan pada unit terakhir ini terbagi menjadi tiga sub unit yaitu ; pada sub unit 1 Anda akan diajak untuk mencermati  pembahasan yang difokuskan pada konsep dasar kesulitan belajar, yang meliputi pengertian kesulitan belajar, dan jenis- jenis kesulitan belajar pada anak usia Sekolah Dasar. Selanjutnya pada sub unit 2 Anda akan dikenalkan untuk mencermati faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar, baik faktor yang bersumber dari diri anak sendiri maupun pengaruh faktor eksternal. Selanjutnya pada sub unit 3 yang merupakan sub unit terakhir dari unit ini, pembahasan akan lebih difokuskan pada bagaimana Anda Anda sebagai guru dapat mengenali dan   menangani anak yang mengalami berkesulitan belajar di kelas. Selamat Belajar!.

PELAJARI UNIT 6 SECARA LENGKAP DI SINI

UNIT 5 PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK


PENDAHULUAN
Siswa dari SD Banyumanis terkenal selalu menang dalam setiap olimpiade matematika dan IPA. Sedangkan siswa dari SD Sidomukt selalu juara dalam lomba drundband. Sementara itu SD Selokerto juara UKS, dan SD Sinarputih terkenal sebagai juara pekan oleh raga dan seni. Setiap UN, maka tak satupun siswa dari SD Mentari yang tidak lulus. Bagaimanakah “atribut” yang melekat pada setiap SD yang disebut diatas, apakah atribut tersebut menunjuk pada keberhasilan pengembangan potensi peserta didik?.
Modul ini akan membawa anda untuk belajar bagaimana memperkembangkan potensi peserta didik. Oleh karena itu anda diminta untukmengingat kembali modul 3 tentang potensi perkembangan dan modul 4 tentang pengukuran perkembangan. Dari kedua modul tersebut akan mendorongan untuk mengaplikasikan kedalam cara atau metode memperkembangkan peserta didik.
Bagaimana mengembangkan potensi kognitif? Bagaimana mengembangkan Fisik peserta didik? Bagaimana mengembangkan Psikomotorik peserta didik? Bagaimana mengembangkan potensi perkembangan moral peserta didik? Bagaimana mengembangkan potensi perkembangan emosional peserta didik? Bagaimana mengembangkan potensi perkembangan sosial peserta didik? Bagaimana mengembangkan potensi perkembangan bahasa peserta didik? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dipaparkan dalam Unit 5 ini. Setelah mempelajari Unit 5 ini, secara umum Anda diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk kepentingan belajar dan pembelajaran.
Secara khusus Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan cara mengembangkan potensi kognitif peserta didik;
2. Menjelaskan cara mengembangkan potensi fisik peserta didik;
3. Menjelaskan cara mengembangkan potensi psikomotorik peserta didik;
4. Menjelaskan cara mengembangkan potensi moral peserta didik;
5. Menjelaskan cara mengembangkan potensi emosional peserta didik;
6. Menjelaskan cara mengembangkan potensi sosial peserta didik; dan
7. Menjelaskan cara mengembangkan potensi bahasa peserta didik;
Untuk mencapai kemampuan itu, unit yang terdiri atas tiga subunit ini akan membahas pengembangan potensi perkembangan kognitif, fisik dan psikomotorik, pengembangan potensi perkembangan moral dan emosional, pengembangan potensi sosial dan bahasa. Masing-masing subunit ini akan dilengkapi dengan ilustrasi yang berguna bagi Anda untuk membantu memahami prinsip dan cara memperkembangkannya. Media lain yang dapat anda gunakan untuk mempelajari prinsip dan cara memperkembangkan potensi peserta didik ini adalah LOM.
Agar dapat mempelajari isi unit ini dengan baik, bandingkanlah uraian unit dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah Anda. Selain itu, catatlah butir-butir penting dalam unit ini. Untuk memantapkan penguasaan Anda terhadap materi ini, kerjakanlah latihan-latihan dan tes formatif yang tersedia.
Potensi adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan sehingga dapat berprestasi. Setiap manusia pasti memiliki potensi dan bisa mengembangkan dirinya untuk menjadi yang lebih baik. Kemampuan yang dimiliki manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Berdasarkan kemampuan itu, manusia akan berkembang dan akan membuka kesempatan luas baginya untuk memperkaya diri dan mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi dengan meningkatkan potensi sesuai dengan bidangnya .
Mengembangkan potensi itu sendiri melalui proses yang dinamakan belajar karena dengan adanya belajar, maka peserta didik mengalami perubahan-perubahan mulai dari saat lahir sampai mencapai umur tua. Selain itu perlu latihan agar dalam meningkatkan potensi peserta didik itu sendiri tidak ada kendala dan bisa berjalan dengan lancar. Secara berturut-turut akan diuraikan dalam buku ini peningkatan potensi peserta didik yang meliputi peningkatan potensi kognitif, fisik, psikomotorik, moral, emosional, sosial dan bahasa.

LIHAT MATERI UNIT 5 SECARA LENGKAP DI SINI

UNIT 4 PENGUKURAN PERKEMBANGAN


PENDAHULUAN
Saudara mahasiswa, marilah kita cermati dua pernyataan guru kepada siswanya berikut : “Anak-anak, kemarin kita sudah belajar cara melempar lembing. Nah sekarang semua siswa harap mempersiapkan diri, Dalam pelajaan olah raga sekarang ini Pak Amir akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa sekalian. Yang akan dinilai adalah cara melempar lembing dengan benar, dan lemparan terjauh yang dapat anak-anak jangkau” begitu pengarahan Pak Amir. Sementara itu Pak Rahmad kepada salah seorang siswanya menyampaikan nasehat sebagai berikut : “Nak, kamu harus belajar lebih banyak lagi ya, kemarin matematika dapat 4, bahasa Indonesia dapat 5, IPA dapat 4 dan nilai matapelajaran lainnya kurang dari 6”. Apa yang dikemukakan guru tadi berkaitan dengan pengukuran perkembangan, benarkah demikian ? Mari kita pelajari unit 4 ini lebih lanjut.
Setelah mempelajari unit 4 ini diharapkan Anda mampu menerapkan prinsip dan prosedur pengukuran perkembangan belajar peserta didik untuk kepentingan belajar dan pembelajaran. Untuk mencapai kemampuan itu, unit yang terdiri atas tiga subunit ini akan membahas pengukuran potensi perkembangan kognitif, fisik dan psikomotorik, pengukuran potensi perkembangan moral dan emosional, pengukuran potensi perkembangan sosial dan bahasa. Masing-masing subunit ini akan dilengkapi dengan ilustrasi yang berguna bagi Anda untuk membantu memahami prinsip dan prosedur pengukurannya. Media lain yang dapat anda gunakan untuk mempelajari pengukuran potensi perkembangan peserta didik ini adalah Audio.
Agar dapat mempelajari isi unit ini dengan baik, bandingkanlah uraian unit dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah Anda. Selain itu, catatlah butir-butir penting dalam unit ini. Untuk memantapkan penguasaan Anda terhadap materi ini, kerjakanlah latihan-latihan dan tes formatif yang tersedia.
Saudara mahasiswa, sebelum kita kupas pengukuran pada setiap aspek perkembang, terlebih dahulu perlu kita ingatkan apa itu pengukuran, mengapa perlu pengukuran dan bagaimana melakukan pengukuran.
Pengukuran atau measurement menurut Kerlinger (1986) adalah “the process of assigning numbers or labels to objects, events, or people, according to a particular set of rules”. Pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan kuantitas sesuatu, dengan pengertian lain, pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu seperti adanya yang dapat dikuantitaskan. Apapun dapat diukur, termasuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengukuran perkembangan menduduki posisi penting untuk mengidentifikasi kualitas perkembangan peserta didik. Melalui pengukuran perkembangan maka dapat diperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan penting berikut : Apakah anak berada dalam tahap perkembangannya, lebih cepat atau terlambat dari usia perkembangannya ?. Pengukuran perkembangan dapat digunakan untuk melakukan skrining atau penapisan kualitas perkembangan peserta didik.
 Pengukuran potensi perkembangan belajar peserta didik ini dapat diperoleh dengan jalan tes atau cara lain (non test). Termasuk kedalam cara test antara lain adaah test kecerdasan (IQ), test kreativitas, test kecerdasan emosi, test paper and pencil yang digunakan dalam berbagai matapelajaran, dan berbagai test kemampuan lainnya. Termasuk kedalam cara lain (non test) adalah pengukuran perkembangan melalui observasi, catatan anekdot, catatan harian, skala penilaian (rating scale), kurikulum vitae, dan catatan pengalaman atau rekaman dengan menggunakan suatu alat. Setiap metode yang digunakan (test atau non test) tentu memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Carilah informasi mengenai kelebihan dan kekurangan metode test dan non test dari berbagai sumber yang ada di sekitar anda (buku, internet, jurnal, dll).
Hasil dari suatu pengukuran perkembangan dapat digunakan untuk berbagai keperluan dantaranya adalah untuk : 1. pengayaan (enrichment), 2. untuk perbaikan (remediasi), 3. bimbingan kejuruan (placement), 4. evaluasi pendidikan (penelitian) dan 5. mengkaji berbagai karakteristik dalam proses perkembangan. Dunia pendidikan memerlukan pengukuran untuk tujuan 1 s/d 4, dunia kesehatan membutuhkan pengukuran perkembangan utamanya untuk tujuan nomor 2, dunia psikologi memerlukan pengukuran untuk tujuan nomor 2, 4 dan 5. Sementara itu orang tua sangat membutuhkan pengukuran perkembangan untuk tujuan 1, 2, dan 3.
Perkembangan perilaku anak lebih mengacu pada perubahan perubahan kualitatif anak selama masa pertumbuhannya. Ada pola-pola tertentu namun perkembangan seorang anak pada hakekatnya unik dan bersifat individual. Akibatnya adalah bahwa tidak mungkin mengukur perkembangan anak secara keseluruhan, yang mungkin diukur hanyalah gejala atau tanda tertentu dari perkembangan tersebut. Aspek atau bagian tertentu dari perilaku anak yang menjadi perhatian untuk diukur dalam istilah lain disebut psikometri. Berbagai ahli menyatakan bahwa yang diukur dalam psikometri adalah cuplikan perilaku. Pengukuran perkembangan berfungsi untuk mengukur perbedaan antara individu atau antara reaksi individu yang sama dalam lingkungan yang berbeda.

LIHAT MATERI LENGKAP UNIT 4 DI SINI

UNIT 3 POTENSI PERKEMBANGAN


PENDAHULUAN
Saudara mahasiswa, marilah kita cermati dua pernyataan guru kepada siswanya berikut : “Oh kamu pintar sekali nak, kelas 3 SD sudah dapat menjawab pertanyaan matematika untuk kelas 6 SD, sopan, banyak teman, dan pandai berpidato” begitu komentar bu Atika kepada siswanya, Rumi. Sementara itu Pak Dulhamid menyampaikan nasehat sebagai berikut : “Nak, kamu harus belajar lebih banyak lagi ya, kemarin matematika dapat 4, bahasa Indonesia dapat 5, IPA dapat 4 dan nilai matapelajaran lainnya kurang dari 6” kepada salah seorang siswanya. Dua komentar tadi berkaitan dengan potensi perkembangan, benarkah demikian ? Mari kita pelajari unit 3 ini lebih lanjut.
Sebagai seorang guru, anda berperan dalam membantu memperkembangkan semua potensi perkembangan anak. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut tentu diperlukan pemahaman terhadap semua potensi yang ada pada peserta didik. Oleh karena itulah maka pada bagian (unit) 3 ini anda akan mempelajari potensi perkembangan peserta didik. Potensi adalah segenap kemampuan yang ada pada peserta didik yang dapat terwujud dalam bentuk kemampuan fisik, kemampuan psikomotorik maupun kemampuan sosial, emosional dan komunikasi (bahasa). Potensi ini tumbuh dan berkembang sehingga setiap peserta didik dapat melaksanakan tugas tugas perkembangan pada setiap tahapannya.
Istilah potensi perkembangan dalam buku ini sesungguhnya sama dengan aspek atau dimensi perkembangan yang digunakan para penulis di buku perkembangan peserta didik lainnya. Oleh karena itu pengertian potensi perkembangan adalah sama dengan aspek atau dimensi perkembangan.
Peserta didik adalah individu yang memiliki satu kesatuan kepribadian. Walaupun entitas kepribadian itu merupakan satu kesatuan yang utuh, namun untuk kepentingan pemerian, perkembangan peserta didik dapat dicandra secara sendiri-sendiri dalam berbagai dimensi atau potensi khusus.
Sesuai dengan pendapat Satoto (1993) maka aspek, dimensi atau potensi dalam kerangka candra ini adalah kompetensi khusus yang memberat pada fungsi tertentu, seakan-akan mengabaikan fungsi lain terhadap fungsi tersebut. Perlu ditambahkan bahwa pembagian potensi perkembangan anak bersifat nisbi, dalam arti berubah menurut pengamat yang berbeda dan empirik dalam arti didasari oleh temuan terhadap suatu tanda atau gejala tertentu yang dapat diukur dalam perkembangan anak.
Berbagai potensi perkembangan yang diungkapkan dalam buku ini adalah potensi kognitif, potensi fisik, potensi psikomotorik, potensi moral, potensi emosional, potensi sosial dan potensi bahasa. Keseluruhan potensi ini jika digabungkan belum menggambarkan keseluruhan perkembangan anak. Masih ada potensi-potensi lain yang lepas pengamatan dan penulisan.
Setelah mempelajari unit 3 ini diharapkan anda akan mampu :
1.      Mengidentifikasi potensi perkembangan kognitif, fisik dan psikomotorik dengan 100% tepat,
2.      Mengidentifikasi potensi perkembangan moral dan emosional dengan 100% tepat
3.      Mengidentifikasi potensi perkembangan sosial dan bahasa dengan 100% tepat.
Untuk mencapai kemampuan itu, unit yang terdiri atas tiga subunit ini akan membahas potensi perkembangan kognitif, fisik dan psikomotorik, potensi perkembangan moral dan emosional, serta potensi perkembangan sosial dan bahasa. Masing-masing subunit ini akan dilengkapi dengan ilustrasi yang berguna bagi anda untuk membantu memahami prinsip dan teorinya. Anda juga diminta untuk mengerjakan uji kemampuan diri, mengerjakan studi kasus dan mengerjakan tes formatif. Untuk menambah wawasan saudara, anda disarankan memanfaatkan program CAI. 

lihat materi unit 3 secara lengkap di sini

UNIT 2 TAHAPAN DAN TUGAS PERKEMBANGAN


PENDAHULUAN

     Pada unit 1 Anda telah mempelajari apa arti pertumbuhan dan perkembangan dengan segala aspeknya serta prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam mempelajari pertumbuhan dan perkembangan. Pada unit 2 ini Anda akan diminta untuk mencermati lebih jauh tentang tahapan perkembangan pada setiap periode usia dan apa yang sering disebut dengan tugas perkembangan berserta aspek apa saja yang dapat menghambat dan mendukung proses perkembangan anak dalam menyesuaikan diri  dengan lingkungan. Anda  sebagai guru dan calon guru perlu meiliki pemahaman yang sama bahwa pengetahuan tentang  gambaran pola perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk memahami anak-anak, dan memberikan stimulasi yang tepat untuk optimalisasi perkembangan melalui kegiatan pembelajaran. Selanjutnya  diperlukan pula pengetahuan yang mendalam tentang apa yang menyebabkan adanya perbedaan dalam perkembangan, agar lebih bisa  memahami setiap anak secara pribadi.
        Pemahaman terhadap tahapan dan karakteristik serta aspek yang mendukung dan yang menghambat anak menyelesaikan tugas perkembangan secara praktis dapat membantu guru, dalam beberapa hal yaitu ; pertama, untuk mengetahui apa yang diharapkan dari anak, pada kira-kira usia berapa diharapkan munculnya berbagai perilaku, dan kapan biasanya perilaku tersebut akan digantikan dengan pola perilaku yang lebih matang. Kedua, karena secara normal perkembangan anak mempunyai kecenderungan yang sama maka memungkinkan bagi guru untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat, skala usia-berat, skala usia-tinggi, skala usia-mental, usia perkembangan social dan emosional. Ketiga, dapat mengevaluasi apakah perilaku anak sesuai dengan harapan menurut norma usia tersebut. Keempat, Guru dapat memberikan bimbingan yang tepat yang harus diberikan dan bukan sebaliknya malah menghambat. Kelima, para guru dapat mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam membimbing perkembangan sesuai dengan harapan yang telah di rencanakan.
      Bahasan pada  sub unit 2  ini, bahasan akan dibagi secara sistematis dalam dua sub unit. Pada sub unit 1, Anda akan diajak bersama-sama untuk memahami  tahapan dan karakteristik perkembangan belajar usia SD, selanjutnya pada sub unit 2 akan dilanjutkan dengan pembahasan tentang  tugas-tugas perkembangan belajar anak usia SD, berserta  aspek – aspek  penghambat dan pendukung perkembangan belajar anak pada usia SD.
           Dua  sub unit tersebut diharapkan dapat membekali saudara dengan pemahaman yang komprehensif tentang tahapan dan karakteristik, tugas perkembangan, serta aspek-aspek pendukung dan yang menghambat perkembangan belajar anak usia sekolah dasar. Dengan demikian saudara setelah selesai mempelajari materi unit dua ini diharapkan dapat :
Mengidentifikasi tahapan dan karakteristik perkembangan belajar anak usia Sekolah Dasar
Menjelaskan tugas-tugas perkembangan belajar anak usia Sekolah Dasar, merumuskan aspek-aspek pendukung dan penghambat perkembangan anak usia Sekolah Dasar. Setiap sub unit akan dilengkapi dengan soal latihan, rangkuman dan tes formatif, untuk bisa Anda selesaikan secara mandiri, rambu-rambu jawaban tes formatif dapat Anda temui di akhir unit, untuk membandingkan jawaban saudara.  Selamat belajar dan mencoba.

lihat  materi lengkap unit 2 di sini 

UNIT I KONSEP DASAR PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK



PENDAHULUAN
     Sering ada pertanyaan “siapkah Anda jadi guru?” Karena untuk menjadi guru banyak tuntutan yang harus dipenuhi. Mungkin Anda sudah memehami bahwa tugas utama guru adalah sebagai pengelola proses belajar mengajar. Tugas ini  ternyata tidaklah cukup ditunjang oleh penguasaan materi saja (what to teach), tetapi penguasaan bagaimana cara mengajarkan (how to teach) juga menjadi kunci keberhasilan Anda dalam pengelolaan proses pembelajaran. Sesungguhnya tugas guru mengelola proses belajar mengajar adalah berseiring dengan tugas mengembangkan potensi belajar peserta didik. Oleh karena itu, selain harus menguasai materi dan cara mengajarkan, Anda sebagai guru akan lebih berhasil bilamana didukung oleh pemahaman terhadap perkembangan belajar peserta didiknya.
Dalam proses pembelajaran kondisi awal siswa merupakan masukan (input). Kondisi siswa sebagai input ini sangat bervariasi dengan rentangan yang cukup panjang, karena siswa yang satu selalu berbeda dengan siswa yang lain, baik dalam  pengetahuan, pengalaman, sikap dan pola-pola perilaku yang telah tertanam sebelumnya. Di samping itu masukan dan pada perilaku ini juga dapat berupa status perkembangan siswa, baik dalam aspek mental (intelektual kognitif), fisik sosial maupun moral yang kesemuanya mempengaruhi tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah direncanakan, sehingga pengetahuan guru tentang hal ini menjdi mutlak diperlukan.
      Buku ini dikemas secara sistematis untuk dapat membekali Anda sebagai guru SD dan mahasiswa PGSD sebagai calon guru, untuk dapat memahami perkembangan anak usia SD dalam setiap aspeknya disertai upaya optimalisasinya dalam pembelajaran. Pada paket 1 ini secara khusus Anda akan diajak membahas tentang hakekat pertumbuhan dan perkembangan. Unit 1 merupakan bagian  awal dari buku, sehingga penguasaan materi tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan ini merupakan landasan bagi Anda untuk mempelajari dan mendalami materi-materi pada unit-unit  selanjutnya. Pada bagian pertama ini akan dibahas secara umum hal-hal yang berkenaan dengan pertumbuhan dan perkembangan, yang dalam pemaparannya terbagi menjadi tiga sub unit yaitu : (1) pengertian pertumbuhan dan perkembangan, hubungan dan perbedaan antara keduanya dan manfaat guru/ calon guru mempelajari perkembangan belajar peserta didik. (2) prinsip-prinsip yang dapat dipedomani untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan (3) faktor genetik dan lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan.
Setelah membaca dan membahas uraian tersebut Anda sebagai mahasiswa diharapkan dapat mencapai indikator-indikator keberhasilan yaitu dapat mendeskripsikan : Mendiskripsikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan, mendiskripsikan  prinsip pertumbuhan dan perkembangan dan mendiskripsikan kontribusi faktor genetik dan lingkungan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Unit 1 ini dapat Anda pahami secara optimal melalui kegiatan tatap muka dan kerja mandiri. Untuk keperluan tersebut unit ini dilengkapi dengan web. Pada akhir sub unit dilengkapi dengan tes formatif untuk melihat ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Kunci dan rambu-rambu jawaban tes formatif disertakan pula pada akhir setiap Unit. Dengan demikian setiap pebelajar dapat mencocokkan jawabannya. Untuk melihat perkembangan mahasiswa atas tugas-tugas yang diberikan dalam buku ajar cetak ini evaluasi mata kuliah dapat dilakukan dengan menggunakan portofolio. 

Untuk mendownload materi unit 1 secara lengkap silahkan klik di sini